Judul :
Ilmu dan Bahasa
Penulis :
Enjang Muhaemin
Penerbit :
RIZKIA Publishing, Bandung
Terbit : November
2009
Tebal : 55
halaman
Jenis :
Buku Saku
BAHASA hadir sebagai karunia
Tuhan yang tiada terkira. Bahkan, Tuhan sendiri ‘menampakkan’ diri pada manusia,
bukan melalui Zat-Nya, tetapi melalui
bahasa-Nya, melalui firman-Nya.
Bagi manusia di belahan
dunia mana pun, tentu tak akan membantah betapa pentingnya bahasa bagi diri dan
kehidupannya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa mana pun,
lagi-lagi, tidak bisa dilepaskan dengan apa yang kita sebut bahasa.
Kita mafhum, bahasa merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat manusia. Bukan hanya saat ini, tetapi juga sejak zaman dahulu kala, bahkan sangat mungkin jadi sejak manusia sendiri diciptakan.
Melalui bahasa, kita bukan hanya bisa berkomunikasi, tetapi juga bisa menggali dan mentransfer ilmu kepada manusia lainnya. Melalui bahasa pula, kita dapat berbicara, dan mengabstraksikan seluruh pengalaman empiris, rasional, dan spiritual secara konseptual, terstruktur, dan sistematis.
Pendek kata, bahasa merupakan karunia Tuhan yang sungguh luar biasa, baik fungsinya maupun manfaatnya. Tanpa bahasa, entah apa jadinya dunia ini. Bagi manusia, bahasa mutlak adanya. Bagi manusia, bahasa adalah sine qua non, suatu yang mesti ada bagi dirinya.
Dengan melalui bahasa, manusia akan mampu menggali dan menyebarkan ilmu. Bukan hanya disebarkan pada zamannya, tetapi juga diwariskan bagi umat manusia yang datang belakangan. Ilmu, yang demikian majunya tak lepas atas andil besar yang telah dimainkan oleh bahasa.
Mengkaji hubungan antara bahasa dan ilmu adalah hal penting yang selayaknya mendapat porsi telaah yang serius. Seperti halnya hubungan manusia dengan bahasa, hubungan ilmu dengan bahasa pun demikian luar biasa pentingnya.
Keduanya berjalan seiring sejalan, bak dua sejoli yang tak bisa dipisahkan. Ibarat lain untuk pentingnya hubungan keduanya, tak ubahnnya gula dengan manisnya, garam dengan asinnya. Fakta membuktikan, sehebat apapun ilmu yang kita gali, tak mungkin terkomunikasikan tanpa melalui bahasa.
Itulah sedikit deskripsi bagaimana pentingnya hubungan bahasa dan ilmu bagi umat manusia, dan kemajuan peradaban di zaman apa pun. Buku saku ini, kendati hanya mengupas sekilas, penulis berharap semoga ada manfaatnya. [] Enjang Muhaemin
Kita mafhum, bahasa merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat manusia. Bukan hanya saat ini, tetapi juga sejak zaman dahulu kala, bahkan sangat mungkin jadi sejak manusia sendiri diciptakan.
Melalui bahasa, kita bukan hanya bisa berkomunikasi, tetapi juga bisa menggali dan mentransfer ilmu kepada manusia lainnya. Melalui bahasa pula, kita dapat berbicara, dan mengabstraksikan seluruh pengalaman empiris, rasional, dan spiritual secara konseptual, terstruktur, dan sistematis.
Pendek kata, bahasa merupakan karunia Tuhan yang sungguh luar biasa, baik fungsinya maupun manfaatnya. Tanpa bahasa, entah apa jadinya dunia ini. Bagi manusia, bahasa mutlak adanya. Bagi manusia, bahasa adalah sine qua non, suatu yang mesti ada bagi dirinya.
Dengan melalui bahasa, manusia akan mampu menggali dan menyebarkan ilmu. Bukan hanya disebarkan pada zamannya, tetapi juga diwariskan bagi umat manusia yang datang belakangan. Ilmu, yang demikian majunya tak lepas atas andil besar yang telah dimainkan oleh bahasa.
Mengkaji hubungan antara bahasa dan ilmu adalah hal penting yang selayaknya mendapat porsi telaah yang serius. Seperti halnya hubungan manusia dengan bahasa, hubungan ilmu dengan bahasa pun demikian luar biasa pentingnya.
Keduanya berjalan seiring sejalan, bak dua sejoli yang tak bisa dipisahkan. Ibarat lain untuk pentingnya hubungan keduanya, tak ubahnnya gula dengan manisnya, garam dengan asinnya. Fakta membuktikan, sehebat apapun ilmu yang kita gali, tak mungkin terkomunikasikan tanpa melalui bahasa.
Itulah sedikit deskripsi bagaimana pentingnya hubungan bahasa dan ilmu bagi umat manusia, dan kemajuan peradaban di zaman apa pun. Buku saku ini, kendati hanya mengupas sekilas, penulis berharap semoga ada manfaatnya. [] Enjang Muhaemin